Konsultasi Kesehatan Pra Nikah

31.3.16



Ilustrasi
Konsultasi untuk mengetahui kesiapan masing-masing pasangan
Masih banyak pasangan di Indonesia yang menganggap bahwa pemeriksaan kesehatan sebelum menikah tidaklah penting. Padahal pemeriksaan ini sangat diperlukan mengetahui kesehatan reproduksi kedua belah pihak, untuk mengetahui kesiapan masing-masing untuk mempunyai anak. Selain itu juga sebagai bentuk pencegahan terhadap penyakit menular seksual, sampai penyebaran HIV/AIDS.
Sebetulnya, bila merasa telah menjalankan hidup sehat, tes kesehatan pranikah tidak perlu dilakukan. Namun, bila mewarisi penyakit keturunan yang mungkin berbahaya, ada baiknya tes tersebut dijalani untuk memutuskan tindakan penanggulangannya.
Beberapa manfaat dari pemeriksaan kesehatan sebelum menikah, yaitu :
1. Penyakit genetik/keturunan, misalnya: talasemia, buta warna, hemofilia, dan lain-lain. Calon pasangan pengantin akan memiliki pemahaman bahwa bila orangtua atau garis keturunannya mengidap penyakit genetik, maka anak yang akan lahir nantipun beresiko mengidap penyakit yang sama.
2. Penyakit tertentu yang diturunkan, tetapi tidak jelas, misalnya: kecenderungan diabetes melitus, hipertensi, kelainan jantung, dan sebagainya. Penyakit-penyakit tersebut dapat mengakibatkan gangguan selama kehamilan dan meningkatkan resiko baik bagi janin maupun sang ibu.
3. Penyakit-penyakit yang baru diderita, misalnya: infeksi TORCH (pada wanita), penyakit menular seksual (PMS) termasuk hepatitis B, dan HIV/AIDS. Pada kelompok beresiko tinggi terkena PMS, pemeriksaan dan konseling pranikah sangat penting, sehingga bila calon pengantin menderita penyakit tersebut bisa dilakukan pencegahan atau pengobatan terlebih dahulu sebelum si calon ibu hamil.
4. Dapat mengubah perilaku bila si calon bapak atau calon ibu jika memiliki kebiasaan yang tidak baik, misalnya merokok, minum alkohol, atau memakai narkoba.

Berikut ini beberapa tes kesehatan pranikah yang biasa dilakukan:

¬ Hematologi rutin, berfungsi untuk mengetahui ada tidaknya kelainan pada jumlah sel darah pada kedua calon mempelai.
¬ Urine rutin, bermanfaat untuk memeriksa ada tidaknya infeksi saluran kemih dan kondisi ginjal.
¬ Golongan darah, berguna untuk mengetahui golongan darah dan rhesus (+ atau -) kedua calon pengantin.
¬ Gula darah puasa, biasanya untuk memeriksa gula darah, seseorang dianjurkan untuk berpuasa terlebih dulu, hal ini bertujuan untuk mengamati kadar gula darah dalam tubuh.
¬ HBsAG (singkatan dari Hepatitis B Surface Antigen), untuk menunjukkan penyakit hepatitis B.
¬ VDRL (Venereal Disease Research Laboratory), berfungsi untuk mengetahui penyakit yang berhubungan dengan kelamin seperti sipilis atau raja singa.
¬ Gambaran darah tepi, bertujuan untuk mengetahui bentuk sel darah kedua pasangan.
¬ TORCH (Toxoplasma gondii (toxo), Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes Simplex Virus (HSV) dan lain-lain), berfungsi untuk menguji adanya infeksi penyakit yang bisa menyebabkan gangguan pada kesubuaran pria maupun wanita. Tubuh yang terinfeksi TORCH dapat mengakibatkan cacat atau gangguan janin dalam kandungan.

Selain alasan cinta, pernikahan dilakukan karena ingin mendapatkan keturunan yang sehat. Pemeriksaan dan konseling kesehatan pranikah penting untuk mengetahui kondisi pasangan serta proyeksi masa depan pernikahan, terutama yang berkaitan dengan masalah kesehatan reproduksi dan genetika, juga untuk kesiapan mental karena masing-masing calon mengetahui benar kondisi kesehatan calon pasangan hidupnya. Bagi Anda yang ingin menikah tidak ada salahnya untuk melakukan pemeriksaan terlebih dahulu karena hal ini bisa saling menguntungkan bagi keduanya.
Copyright @ 2016 Rumah Sakit Ibu & Anak Permatahati. Jl Majapahit no 8 Mataram |

Follow us